Judul : Adat kenduri di Aceh
link : Adat kenduri di Aceh
Adat kenduri di Aceh
ADAT KENDURI
Adat Kenduri ialah kebiasaan masyarakat khususnya di daerah Aceh dalam mengadakan kenduri oleh sesuatu sebab, ada dilakukan untuk masyarakat (sosialisasi antar sesama), ada yang dilakukan untuk syukuran dan kegembiraan, ada pula dilakukan kenduri karena musibah yang diiringi tahlilan dan do’a, maka kenduri tersebut pelaksanaannya sangat beragam sebabnya seperti:
1). Kanuri meukawen (kenduri pernikahan)
2). Kanuri ulee lhueng (kenduri kepala Bandar/irigasi)
3). Kanuri blang (sawah)
4). Kanuri seuneubok (kebun) serta kanuri ladang
5). Kanuri laot (laut)
6). Kanuri jirat (kuburan)
7). Kanuri tulak bala (tolak bala)
8). Kanuri maulod (maulid Rasulullah)
9). Kanuri ureung matee (kenduri orang meninggal)
10). Kanuri Bu (kenduri nasi)
11). Kanuri aneuk yateem (kenduri anak yatim)
12). Kanuri bungong kayee (bunga kayu)
13). Kanuri syukor (syukuran)
Referensi :
Muhammad Umar, Peradaban Aceh (tamaddun ) I, Banda Aceh: Yayasan BUSAFAT dan JKMA, 2006.
11). Kanuri aneuk yateem (kenduri anak yatim)
12). Kanuri bungong kayee (bunga kayu)
13). Kanuri syukor (syukuran)
Diantara kesemua kenduri itu masih dibagi lagi dalam bagian kenduri yang lain sesuai dengan Adat yang akan dilaksanakan di daerah Aceh.
KANURI MEUKAWEN
Kanuri Meukawen artinya ialah kenduri pesta pernikahan, pada acara kenduri ini ada kalanya diadakan besar-besaran selain makan yang disajikan mewah, juga disuguhkan hiburan, kenduri ini tergantung dari kemampuan keluarga yang mengadakan kenduri tersebut. Pada umumnya kenduri ini dilaksanakan disiang hari, dengan mengundang makan sanak famili (keluarga terdekat/saudara ), jiran tetangga, kaum kerabat, serta kenalan dan sahabat.
Kenduri Meukawen dalam pelaksanaannya juga mengalami perubahan apabila dulu untuk menhidangkan lauk-pauk (makanan) dihidangkan memakai wadah talam, sekarang sistem prasmanan (sistem layan diri), perubahan sistem itu juga disebut sebagai perkembangan atau bertunas, dengan sendirinya sajian layan diri, termasuk adat tunah.
Referensi :
Muhammad Umar, Peradaban Aceh (tamaddun ) I, Banda Aceh: Yayasan BUSAFAT dan JKMA, 2006.
Dibuat untuk :
Tugas Mata Kuliah Aplikasi Komputer Untuk Sejarah, dari Jurusan Adab Sejarah dan Kebudayaan, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY, Darussalam, BANDA ACEH,
Demikianlah Artikel Adat kenduri di Aceh
Sekianlah artikel Adat kenduri di Aceh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Adat kenduri di Aceh dengan alamat link https://vandermormir.blogspot.com/2015/05/adat-kenduri-di-aceh.html
0 Response to "Adat kenduri di Aceh "
Post a Comment