Judul : Istana-Istana Kerajaan di Indonesia
link : Istana-Istana Kerajaan di Indonesia
Istana-Istana Kerajaan di Indonesia
Sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kepulauan yang dikenal sebagai Nusantara ini terdiri dari berbagai kerajaan-kerajaan yang tersebar dari Sumatera hingga bagian barat Papua. Beberapa monarki tersebut merupakan monarki yang telah ditaklukkan oleh penjajah Belanda dan terpaksa mengakui kedaulatan Belanda. Dalam sistem pemerintahan saat itu, wilayah monarki-monarki ini dikenal sebagai Daerah Swapraja, yaitu wilayah yang memiliki hak pemerintahan sendiri. Istilah ini dipakai sebagai padanan bagi istilah pada masa kolonial Belanda, zelfbestuur (jamak zelfbesturen).
Sistem administrasi daerah Indonesia pada masa Hindia-Belanda dikenal rumit dan mengakui bentuk-bentuk pemerintahan daerah yang berbeda-beda. Daerah swapraja adalah salah satu bentuk yang diakui oleh pemerintah kolonial dan mencakup berbagai bentuk administrasi, seperti kesultanan, kerajaan, dan keadipatian. Status swapraja berarti daerah tersebut dipimpin oleh pribumi berhak mengatur urusan administrasi, hukum, dan budaya internalnya (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
.
.
Pemerintahan pendudukan Jepang (1942-1945) menggantikan status daerah swapraja menjadi kochi.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, daerah-daerah di Indonesia memperoleh status daerah swapraja oleh pemerintahan antara Hindia Belanda melalui berbagai Lembaran Negara (Staatsblad). Pada masa Republik Indonesia Serikat, daerah-daerah swapraja menjadi bagian dari "negara" / negara bagian (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Berbagai kerajaan tersebut memiliki kisah perjuangan masing-masing. Mulai dari sikap para raja dan bangsawan yang selalu mendukung pergerakan rakyat dan anti penjajah, sampai para raja yang setia berada di belakang Republik berikut menyumbangkan harta kekayaan pribadi mereka untuk menyokong dan mendanai pemerintahan Republik yang baru berdiri ketika itu.
Namun, adanya balasan dari pihak Republik sangat mengecewakan mereka. Sampai saat ini. Banyak sekali kerajaan-kerajaan yang dihapuskan. Raja kehilangan wilayah. Istana-istana dirubah menjadi museum. Rakyat kehilangan jati budaya mereka.
Bahkan yang lebih parah, beberapa kerajaan seakan lenyap hilang ditelan bumi. Negeri-negeri Melayu di Sumatera Timur yang hilang akibat kekejaman golongan sosialis-komunis, janji pemberian status istimewa pada Kesultanan Siak yang sudah merelakan diri melebur pada Republik namun tak pernah ditepati, Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran sebagai pendukung pertama Republik yang justru malah dicabut hak-hak keistimewaannya dan tak pernah kembali, Kesultanan Bulungan yang hancur akibat fitnah dari pihak militer, adalah sekelumit contoh dari nasib pahit para monarki Nusantara pasca kemerdekaan. Andai saja Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tidak pandai merebut hati seorang Presiden Soekarno, pasti nasib mereka akan sama terlantarnya dengan kerajaan-kerajaan tersebut. Para raja-raja tersebut kini hanya berstatus sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat dari kerajaan mereka. Beberapa raja bahkan bertahta tanpa istana dan wilayahnya melebur menjadi kabupaten-kabupaten dan bahkan hanya menjadi sebuah kecamatan.
.
Namun, yang lalu biarlah berlalu. Pasca jatuhnya Orde Baru, serta kemajuan alam pikir para bangsawan dan kemakmuran wilayah membuat berbagai kerajaan yang sempat hilang selama puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, dapat dihidupkan kembali. Bukan bermaksud membangkitkan kembali sistem feodalisme di daerah, namun hal itu semata-mata ditujukan untuk menghidupkan kembali jati budaya luhur yang pada zaman dahulu pernah berjaya dengan berbagai simbol kebesarannya. Hal itu tentunya merupakan kerja keras dari para ahli waris kerajaan, pemerintah daerah, serta masyarakat. Beberapa daerah yang sukses menobatkan kembali raja beserta membangun istananya adalah Kesultanan Kutai Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kerajaan Kotawaringin di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kesultanan Serdang di Kabupaten Serdang Bedagai, dan masih banyak lagi. Hal itu tentunya menjadi motivasi bagi beberapa daerah untuk kembali menghidupkan artefak budaya yang sempat hilang beserta mendirikan kembali mahligai dan istana kebesarannya.
.
.
.
Diantara berbagai macam peninggalan berharga dari monarki-monarki tersebut, banyak diantaranya yang masih dapat disaksikan hingga kini. Salah satunya adalah istana para raja.
Dari sekian banyak istana-istana tersebut, ada yang sampai sekarang masih menjadi tempat tinggal resmi raja dan keluarganya, sebagian ada juga yang merupakan istana replika (seperti Istana Kerajaan Indragiri di Rengat, Indragiri Hulu), bahkan sudah beralih fungsi menjadi museum (seperti Museum Prabu Guesan Ulun di Sumedang). Beberapa kerajaan bahkan memiliki lebih dari satu istana.
Mari, berikut ini kita simak bersama berbagai potret mahligai para raja-raja Nusantara yang masih tersisa dan dapat dinikmati kemegahan arsitektur dan aktivitas budayanya..
Sumatera
.
Istana Karang - Kerajaan Benua Karang (Karang Tamiang) Kabupaten Aceh Tamiang |
Istana Benua Raja - Kerajaan Benua Tunu Kabupaten Aceh Tamiang |
Istana Raja Seruway - Kerajaan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang |
Istana Maimun - Kesultanan Deli Kota Medan |
Istana Serdang - Kesultanan Serdang Kabupaten Serdang Bedagai |
Istana Asahan - Kesultanan Asahan (Balai Di Ujung Tanjung - Bangunan Bersejarah) Kota Tanjung Balai |
Istana Niat - Kerajaan Limalaras Kabupaten Batubara |
Istana Tunggang Bosar - Kesultanan Dhasa Nawalu Kabupaten Tapanuli Selatan |
Istano Basa - Kerajaan Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar |
Istano Silinduang Bulan - Kerajaan Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar |
Istano Gadang Siguntur - Kerajaan Siguntur Kabupaten Dharmasraya |
Istana Sayap - Kesultanan Pelalawan Kabupaten Pelalawan |
Istana Indragiri - Kerajaan Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu |
Istana Kantor - Kesultanan Riau-Lingga (Museum Terbuka Pulau Penyengat) Kota Tanjung Pinang |
Istano Kuto Lamo - Kesultanan Palembang Darussalam (Museum Sultan Mahmud Badaruddin II) Kota Palembang |
.
Jawa & Madura
.
Keraton Sumedang Larang - Kadipaten Sumedang Larang (Museum Prabu Geusan Ulun) Kabupaten Sumedang |
Keraton Kasepuhan - Kesultanan Kasepuhan Kota Cirebon |
Keraton Kanoman - Kesultanan Kanoman Kota Cirebon |
Keraton Kacirebonan - Kesultanan Kacirebonan Kota Cirebon |
Keraton Surakarta - Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kota Surakarta |
Pura Mangkunegaran - Kadipaten Mangkunegaran Kota Surakarta |
Keraton Yogyakarta - Kesultanan Yogyakara Hadiningrat Kota Yogyakarta |
Pura Pakualaman - Kadipaten Pakualaman Kota Yogyakarta |
.
Istana Al Watzikubillah - Kesultanan Sambas Kabupaten Sambas |
Istana Amantubillah - Kerajaan Mempawah Kabupaten Mempawah |
Istana Ismahayana - Kerajaan Landak Kabupaten Landak |
Istana Kadriyah - Kesultanan Pontianak Kota Pontianak |
Istana Kubu - Kerajaan Kubu Kabupaten Kubu Raya |
Istana Surya Negara - Kerajaan Sanggau Kabupaten Sanggau |
Istana Al Mukarramah - Kerajaan Sintang Kabupaten Sintang |
Istana Muliakarta - Kerajaan Matan Tanjungpura Kabupaten Ketapang |
Istana Kuning - Kesultanan Kotawaringin Kabupaten Kotawaringin Barat |
Istana Sadurangas - Kesultanan Paser Belengkong (Museum Sadurangas) Kabupaten Paser |
Kedaton Putih - Kesultanan Kutai Kartanegara (Museum Mulawarman) Kabupaten Kutai Kartanegara |
Kedaton Kutai Kartanegara - Kesultanan Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Kartanegara |
Istana Gunung Tabur - Kesultanan Gunung Tabur Kabupaten Berau |
Istana Sambaliung - Kesultanan Sambaliung Kabupaten Berau |
Istana Tanjung Palas - Kesultanan Bulungan Kabupaten Bulungan |
.Sulawesi
Istana Bale Dako (Bale Masigi) - Kerajaan Tolitoli Kabupaten Tolitoli |
Istana Raja Tombolututu - Kerajaan Moutong Kabupaten Parigi Moutong |
|
Istana Raja ke Tiga Belas - Kerajaan Bungku Kabupaten Morowali |
Istana Banggai - Kerajaan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan |
Istana Datu Luwu - Kedatuan Luwu Kota Palopo |
Saoraja Mallangga - Kesultanan Wajo Kabupaten Wajo |
Saoraja Balla Lompoa Marusu - Kerajaan Marusu Kabupaten Maros |
Keraton Buton (Wolio) - Kesultanan Buton Kota Baubau |
.Bali & Nusa Tenggara
.
Puri Agung Singaraja - Kerajaan Buleleng Kabupaten Buleleng |
Puri Agung Tabanan - Kerajaan Tabanan Kabupaten Tabanan |
Puri Agung Denpasar - Kerajaan Badung Kota Denpasar |
Puri Agung Gianyar - Kerajaan Gianyar Kabupaten Gianyar |
Puri Agung Negara - Kerajaan Jembrana Kabupaten Jembrana |
Puri Agung Semarapura - Kerajaan Klungkung Kabupaten Klungkung |
Puri Agung Bangli - Kerajaan Bangli Kabupaten Bangli |
Puri Agung Karangasem - Kerajaan Karangasem Kabupaten Karangasem |
Istana Bala Putih - Kesultanan Sumbawa (Wisma Praja Kabupaten Sumbawa) Kabupaten Sumbawa |
Istana Bala Kuning - Kesultanan Sumbawa Kabupaten Sumbawa |
Istana Asi Mbojo - Kesultanan Bima Kota Bima |
Sonaf Larantuka - Kerajaan Larantuka Kabupaten Flores Timur |
Sonaf Ba'a - Kerajaan Rote Kabupaten Rote Ndao |
Sonaf Nisnoni - Kerajaan Kupang Kota Kupang |
Sonaf Baun - Kerajaan Amarasi Kabupaten Kupang |
Sonaf Sonbesi - Kerajaan Amanuban Kabupaten Timor Tengah Selatan |
Sonaf Oelolok - Kerajaan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara |
.Maluku
.
Istana Ternate - Kesultanan Ternate Kota Ternate |
Istana Tidore - Kesultanan Tidore Kota Tidore |
Istana Bacan - Kesultanan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan |
Istana Jailolo - Kesultanan Jailolo Kabupaten Halmahera Utara |
;;.;
Dari berbagai sumber
Demikianlah Artikel Istana-Istana Kerajaan di Indonesia
Sekianlah artikel Istana-Istana Kerajaan di Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Istana-Istana Kerajaan di Indonesia dengan alamat link https://vandermormir.blogspot.com/2013/04/istana-istana-kerajaan-di-indonesia.html
0 Response to "Istana-Istana Kerajaan di Indonesia"
Post a Comment